Baca juga: 7 Ide Jualan Modal Kecil Dan Bisa Laku Keras
Usaha toko sembako merupakan salah satu bisnis UMKM (usaha micro kecil menengah) yang bisa di bilang paling stabil dalam pendapatannya, karena bukan merupakan usaha musiman yang ketika viral akan laris dan ketika sudah tidak viral lagi sepi pembeli, bahkan terancam gulung tikar.
Baca juga : 10 Kategori Produk Paling Laris Yang Bisa Jadi Ide Jualan
Pada dasarnya toko sembako merupakan bisnis yang menjual kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan dapur, sampai kebutuhan berbagai perlengkapan sumur (kamar mandi), seperti sabun ataupun shampo.
Untuk di kampung, usaha toko sembako lebih memiliki banyak peluang untuk cepat berkembang, karena kebutuhan sembako bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan harian saja, karena biasanya di kampung masih menerapkan kondangan dengan membawa beras, gula sampai rokok, berbeda dengan di kota yang kebanyakan sudah menggunakan uang untuk di berikan.
Langkah-langkah memulai toko sembako dengan modal 5 juta
Untuk memulai sebuah usaha sembako dengan modal sebesar 5 juta sebenarnya tidak lah sulit, namun tidak juga mudah, karena harus jeli dan pandai dalam memutar modal yang ada, agar bisa mendapatkan ke untungan yang berlipat ganda nantinya.
Baca juga: 8 Ide Bisnis Online Tanpa Modal Untuk Pelajar
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa di lakukan ketika akan memulai sebuah toko sembako rumahan agar bisa cepat balik modal dan mendapatkan banyak untung.
1. Mempersiapkan tempat jualan
Setelah menemukan lokasi yang cocok, maka jangan lupa juga untuk membersihkan dahulu tempat yang akan di gunakan, agar aura yang ada di tempat yang akan di jadikan lahan jualan lebih fresh dan terlihat bersih.
2. Membuat rincian modal yang di perlukan agar susuai dengan budget
Perincian bisa di buat secara sederhana ataupun di buat menggunakan tabel, untuk membuat versi sederhana bisa di buat seperti berikut ini.
NO JENIS RINCIAN PENGELUARAN BIAYA
1 Sewa Tempat jualan 0 (Gratis)
2 Beli etalase, rak, meja, kursi 1.200.000
3 Beli kalkulator dan alat tulis 50.000
4 Toples dan kantong plastik 300.000
5 Peralatan pendukung jualan 500.000
6 Produk Jualan sembako 2.200.000
7 Dagangan pendukung 750.000
TOTAL 5.000.000
Baca juga: 7 Pertimbangan Saat Sewa Tempat Usaha Yang Wajib Kamu Perhitungkan
Untuk bisa lebih menghemat anggaran tentunya etalase dan keperluan lain tidak perlu membeli yang baru, bisa juga membeli barang seken yang masih layak untuk di gunakan dan bisa tetap awet, sehingga jika nantinya masih ada sisa bisa di arahkan untuk ke modal sembako, ataupun dagangan sampingan sebagai pendukung.
3. Memilih produk sembako yang akan di jual
Baca juga: Tips memilih supplier yang baik agar jualan makin untung
Dengan mengetahui kebutuhan masyarakat sekitar, nantinya masyarakat juga akan senang dan merasa terbantu, karena tidak perlu jauh-jauh mencari barang kebutuhan jauh-jauh, dan ini juga merupakan ke untungan bagi pihak penjual.
4. Mencari distributor sembako dari tangan pertama
Di kampung biasanya saat ada orang yang punya gawe, beras, gula dan rokok (biasanya di sebut poden) akan di jual dengan harga di bawah pasaran, sehingga sangat cocok jika nantinya di jual lagi, jadi jangan sampai kelewatan jika ada kesempatan ini.
5. Menetapkan harga jual produk sembako
Baca juga: 7 Strategi Penetapan Harga Produk
Sebagai pelaku usaha sembako, tentunya kamu harus juga peka dengan hal yang terkesan remeh seperti ini, karena akan sangat berdampak di penjualanmu nantinya, untuk toko yang baru di rintis usahakan untuk sedikit mengambil untung, tujuannya adalah untuk menemukan pelanggan tetap bagi toko, setelah lama berjalan bisa di mark up sedikit demi sedikit, agar pelanggan tidak pindah ke lain hati.
6. Memberi pelayanan yang ramah pada pembeli
Ketika pembeli merasa nyaman dengan pelayanan yang di berikan oleh penjual, tentunya pembeli tidak akan pindah ke toko lain untuk mencari kebutuhan yang di perlukan, bahkan sangat memungkinkan nantinya akan banyak teman ataupun saudara yang di bawa ke tokomu untuk berbelanja.
7. Membuat pembukuan toko sembako
Pembukuan bisa di lakukan perhitungan dengan model mingguan ataupun bulanan, karena bagi pemula akan sangat sulit jika melakukan perhitungan langsung jangka panjang (tahunan).
8. Mengalokasikan ke untungan untuk menambah modal
Selain untuk menambah barang dagangan, ke untungan juga bisa di alokasikan untuk upgrade peralatan pendukung, seperti etalase, meja, kursi timbangan, ataupun yang lainnya agar lebih bagus dan lebih nyaman, begitu seterusnya.
Sampai sini jangan sampai salah paham, bukan berarti semua ke untungan yang di alokasikan, namun kebutuhan pokok rumah tangga harus di cukupi terlebih dahulu, baru kemudian sisanya bisa di alokasikan untuk menambah modal toko.
9. Waspada dengan yang namanya BON
Baca juga: 7 Ide Bisnis Kekinian Modal Kecil Yang Cocok Bagi Anak Muda
Biasanya masyarakat jawa merupakan masyarakat yang tidak bisa lepas dari rasa ewoh pekewoh (tidak enakan), walaupun sudah melarang adanya bon, mungkin masih akan tetap ada yang memaksa untuk bon, entah memang sedang dalam kesulitan ekonomi ataupun masalah lainnya, yang menjadi masalah biasanya adalah penjual sungkan jika menolak dan terpaksa mengizinkan bon.
Bon sebenarnya bukan merupakan masalah yang besar jika orang yang melakukan bon adalah orang yang bertanggung jawab dan tidak mengulur waktu saat di tagih, yang menjadi masalah adalah ketika susah di tagih dan modal harus segera di putar lagi, yang ada malah bikin susah sendiri, untuk itulah perlu di waspadai.
Posting Komentar