la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

6 Hal yang harus di hindari saat baru mulai membangun usaha

6 Hal yang harus dihindari saat baru mulai membangun usaha

Ketika memutuskan untuk mulai membangun usaha tentunya bukan hanya memerlukan modal saja agar usaha yang di jalankan bisa sukses, sesuai dengan yang di harapkan, sehingga usaha yang di rintis bisa menjadi usaha yang bisa bermanfaat baik bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain, namun untuk bisa mencapai tahap tersebut memerlukan berbagai strategi dan juga menghindari berbagai hal yang nantinya bisa merugikan usaha yang di bangun di masa mendatang. Ketika membangun sebuah usaha hal sekecil apapun bisa membuat perubahan bagi usaha yang di bangun kedepannya.

Baca juga : Cara Menjadi reseller barang mebel

Ketika melakukan sesuatu yang berkaitan dengan usaha tentunya perubahan ataupun efek dari hal yang dilakukan ini bisa secara instan namun ada juga yang efeknya baru di rasakan setelah sekian lama, dan efek yang terjadi tentunya bisa bersifat positif maupun negatif sesuai dengan apa yang di tabur (dilakukan), untuk itulah sebagai pelaku usaha harus senantiasa menanam hal-hal yang baik agar nantinya juga mendapatkan feedback yang baik juga.

Mulai hindari ke 6 hal ini ketika membangun usahamu

Mulai hindari ke 6 hal ini ketika membangun usahamu

Agar usaha yang di jalankan bisa makin cepat berkembang selain melakukan promosi dan menerapkan berbagai strategi pemasaran lainnya, kamu juga perlu mengimbanginya dengan menghindari hal-hal yang akan di bahas di bawah ini, karena ke 6 hal ini akan sangat berdampak buruk bagi perkembangan usahamu kedepannya, karena sangat berkaitan dengan penilaian calon konsumen terhadap kualitas pelayanan maupun kualitas tokomu sehingga harus benar-benar kamu hindari dari sekarang jika ingin usahamu sukses.

1. Slow respon

Sebenarnya bukan hanya bagi usaha yang baru mulai saja, akan tetapi slow respon merupakan sebuah penyakit yang harus di hindari oleh semua pelaku usaha baik itu usaha yang di jalankan secara offline maupun online, semua pekerjaan harus di lakukan dengan fast respon agar pembeli senang dengan pelayanan yang di berikan dan sangat memungkinkan pembeli akan kembali lagi untuk membeli kebutuhan lainnya dan hal yang demikian ini tentunya akan sangat bermanfaat dalam proses perkembangan usaha kedepannya.

Baca juga : Cara Mudah Melakukan Promosi Bisnis Kekinian Melalui Media Sosial Tanpa Modal Bagi Pemula

Jika di toko online tentunya sangat mudah untuk mengukur antara sudah fast respon atau malah justru slow respon, karena ada menu tersendiri yang menampilkan presentase balas chat, presentase keterlambatan pengiriman dan yang lainnya, sehingga sangat mudah untuk mengetahui mana saja yang harus di tingkatkan dan mana juga yang sudah optimal, karena ada presentase yamjg bisa di jadikan sebagai tolak ukur utama.

2. Ngoyo karena terlalu ngebet ingin cepat kaya

Rajin dalam bekerja merupakan sesuatu yang sangat baik, namun jika rajin ini sudah melewati batas dan menjadi ngoyo (terlalu memaksakan) justru akan menimbulkan berbagai masalah baru, mulai dari mudah marah sampai bertindak arogan ketika planing yang di susun hasilnya tidak sesuai dengan yang di inginkan.

Jika terlalu ngoyo, mungkin pertama kali pekerjaan akan terkesan cepat selesai, namun akhirnya justru banyak pekerjaan yang tertunda akibat terlalu capek, ataupun karena sakit, gara-gara terlalu ngoyo dan memaksakan diri.

3. Terlalu baperan saat menghadapi customer

Biasanya poin ini merupakan poin yang paling sering terjadi, terutama pada toko-toko online, karena memang karakter customer sangat beraneka ragam dari yang ramah sampai yang suka marah-marah dan tanya tidak jelas.

Ketika sudah memutuskan untuk menjalani usaha, mental benar-benar harus di latih dan di kuatkan untuk menghadapi berbagai situasi agar tidak baperan dan sakit hati, karena hal ini hanya merugikan diri sendiri dan biasanya ketika sudah naik emosinya dan mulai baper, kinerja juga akan menurun, karena mood rusak.

4. Tidak percaya diri dan kurang yakin dengan produk yang di jual

Jika penjualnya saja kurang pede dan tidak yakin dengan produk yang di jual, bagaimana bisa menjelaskan dengan baik tentang apa saja kelebihan yang di miliki oleh produk yang di jual, tentunya akan makin susah juga untuk meyakinkan customer jika penjualnya saja tidak yakin dengan barang yang di jual, tentunya akan makin sulit lagi untuk bisa meyakinkan pembeli jika sudah berada dalam tahap ini, maka jalan satu-satunya adalah harus selalu percaya diri, baik dari segi personal maupun dari segi produk yang dimiliki.

Sebelum memutuskan untuk membuat ataupun berjualan sebuah produk yang pertama adalah memantapkan diri dengan barang yang di jual dan membaca peluang yang ada, agar bisa mengetahui apakah produk yang akan di jual ini layak dan bisa diterima oleh masyarakat atau tidak.

Untuk bisa lebih memahami produk yang akan di jual tentunya penjual juga harus bisa memposisikan diri sebagai calon pembeli, agar bisa tau apa yang di butuhkan dan apa yang harus ada pada produk tersebut agar bisa di terima baik oleh pembeli.

5. Tidak bisa fokus dengan usaha yang di kerjakan

Ada beberapa hal yang biasanya bisa menyebabkan tidak fokus dengan usaha yang di kerjakan, di antaranya adalah sepi pembeli dan juga ada tawaran atau peluang dari usaha jenis lain yang dirasa lebih menjanjikan, padahal sejatinya semua usaha sama saja ketika sudah mulai di jalankan dan hasilnya pun tidak bisa instan, bahkan mie yang katanya instan pun sebenarnya tidak instan-instan amat, karena dalam pembuatannya memerlukan proses juga dan tidak bisa langsung jadi, apalagi untuk sebuah usaha tentunya memerlukan kesabaran dan juga ketelatenan yang lebih.

6. Memandang rendah dan menyepelekan konsumen

Terkadang tingkah konsumen memamg ada-ada saja, ada yang cerewet dan suka banyak bertanya-tanya, sehingga terkadang menimbulkan prasangka buruk seperti "alah paling tanya-tanya doang beli kagak" , hal seperti ini memang terkesan sepele, namun harus benar-benar di hindari, bahkan jika memang kenyataanya konsumen tidak beli sekalipun tidak akan merubah bahwa tugas penjual adalah melayani pembeli, termasuk menjawab pertanyaan dari pembeli.

0

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan