Sedikit mengingat kisah Umamah binti Abu al-Ash, siapa sebenarnya Umamah binti Abu al-Ash? Umamah binti Abu al-Ash merupakan salah satu cucu kesayangan Rasullullah. di riwayatkan bahwa Rasulullah pernah menggendongnya ketika sedang melaksanakan shalat. Sehingga ini pun bisa menjadi pengajaran bagi kita, sekarang kita pun bisa tahu bagaimana tata cara shalat sambil menggendong bayi.
Nasab Umamah binti Abu al-Ash
Umamah ialah putri dari Abu al-Ash bin ar-Rabi’ bin Abdu al-Uzza bin Abdu asy-Syams bin Abdu Manaf bin Qushay. Ibunya adalah Zainab yang merupakan salah satu putri kesayangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Umamah merupakan cucu pertama dari Rasulullah, Sehingga wajar ia disebut sebagai cucu kesayangan Rasulullah. Karena Rasulullah juga adalah manusia yang tentunya sebagaimana umumnya seorang kakek mendapatkan cucu pertama, pastilah akan merasa sangat senang dan bahagia sekali.
Dilihat dari sisi nasabnya, tentunya Umamah memiliki nasab terbaik dari yang terbaik, karena ia terlahir dari keluarga terbaik. Kakeknya merupakan manusia paling mulia di dunia dan paling di cintai oleh Allah. neneknya, adalah seorang Ummul Mukminin yaitu Khadijah radhiallahu ‘anha, yang juga merupakan wanita terbaik di dunia dan juga akhirat nantinya. Sedangkan ibunya adalah putri tertua dari Rasulullah.
Sementara ayahnya adalah Abu al-Ash, yang merupakan seorang laki-laki dari Makkah yang juga dikenal memiliki akhlak yang sangat mulia. Ia juga digelari al-amin (yang jujur dan terpercaya) oleh para penduduk Makkah, Seorang pedagang yang jujur dalam memberikan dan Menunaikan hak-hak orang lain.
Abu al-Ash begitu menaruh hormat dan rasa cinta kepada Rasulullah yang juga merupakan ayah mertuanya, terbukti dengan seringnya kunjungan yang dilakukannya pada Ayah mertuanya itu. Rasulullah juga memujinya di depan para sahabat:
ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﻓَﺼَﺪَﻗَﻨِﻲ، ﻭَﻭَﻋَﺪَﻧِﻲ ﻓَﺄَﻭْﻓَﻰ ﻟِﻲ …
“Ia berkata padaku dengan jujur. Dan memenuhi janjinya padaku…” (Muttafaqun ‘alaih: al-Bukhari No.2943 dan Muslim No. 2449).
Kedudukan dan ke utamaan Umamah di Hati Rasulullah
Umamah merupakan cucu kesayangan Rasulullah dan bahkan karena umamah juga kita bisa tahu tata cara menggendong anak ketika sedang dalam keadaan sholat. Beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat sambil menggendong Umamah binti Abu al-Ash di bahu beliau. Apabila rukuk, beliau letakkan. Saat berdiri, beliau gendong kembali (ath-Thabaqat al-Kubra Cet. al-‘Alamiyah 8/23).
telah diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah diberikan sebuah kalung yang indah oleh seorang perempuan. kemudian Beliau bersabda :
ﻟَﺄَﺩْﻓَﻌَﻨَّﻬَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺣَﺐِّ ﺃَﻫْﻠِﻲ ﺇِﻟَﻲَّ
“Aku akan memberikan hadiah ini kepada keluargaku yang paling aku cintai.”
Aisyah pergi bersamanya, Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Umamah putri Zainab, dan mengelungkan hadiah itu di lehernya (al-Isti’ab fi Ma’rifati al-Ash-hab 4/1789. Riwayat Ahmad dalam Musnadnya 6/101. Syaikh Syu’aib al-Arnauth mengomentari: sanadnya dhaif).
Di cerhakan dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau menceritakan, bahwa an-Najasyi memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perhiasan. Di antara perhiasan pemberian tersebut adalah sebuah cincin emas. Beliau mengambil cincin itu dan mengirimkannya kepada putri Zainab (Umamah) Kemudian beliau bersabda:
ﺗَﺤَﻠِّﻲ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻴَّﺔُ ”
“Berhiaslah dengan ini wahai cucuku.” (ath-Thabaqat al-Kubra Cet. al-‘Alamiyah 8/186. Sunan Abu Dawud No.4235, 2/493, dihasankan oleh al-Albani).
Umamah pun mengenakannya dengan penuh suka cita Dan menikmati kasih sayang, perhatian, dan kelembutan yang didapat dari kakeknya, yang merupakan orang paling mulia.
kisah pernikahan Umamah binti Abu al-Ash
Fatimah binti Muhammad (Rasulullah) radhiallahu ‘anha yang merupakan bibi dari Umamah sebelum wafat berwasiat agar nantinya Ali bin Abu Thalib menikahi Umamah sepeninggal beliau. Setelah Fatimah wafat, Ali pun menikai Umamah dan Sepeninggal Ali, Umamah dinikahi az-Zubair bin al-Awwam kemudian al-Mughirah bin Naufal radhiallahu ‘anhuma, namun umamah tidak memiliki keturunan dari pernikahannya. Sehingga Zainab putri Rasulullah tidak memiliki cucu dari umamah (al-Isti’ab fi Ma’rifati al-Ash-hab 4/1789).
Wafatnya Umamah binti Abu al-Ash
Umamah binti Abu al-Ash radhiallahu ‘anha wafat ketika menyandang status sebagai istri al-Mughirah bin Naufal bin al-Harits radhiallahu ‘anhu tepatnya pada masa masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ’anhuma. (di kutip dari berbagai sumber)
Posting Komentar