TUGAS DAN MEKANISME KERJA
BIMBINGAN DAN KONSELING
Makalah Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling
Dosen
Pengampu : H. Husni Mubarok, M.Pd.
Di Susun Oleh :
Nama : Purnomo
NIM :
1410120067
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bimbingan dan
konseling merupakan pengembangan seluruh aspek kepribadian bagi seluruh siswa
maupun sisiwi, pencegahan terhadap penyelesaian masalah-masalah yang
dihadapinya, baik sekarang maupun masa yang akan datang akan menghambat
perkembangan kepribadian bagi siswa-siswi. sehubungan dengan target pada
layanan bimbingan dan konseling, layanan ini tidak hanya terbatas pada individu
yang bermasalah saja, akan tetapi meliputi seluruh siswa.
Misi bimbingan
dan konseling adalah harus bisa membantu dan memudahkan siswa dalam
mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal dan semaksimal mungkin,
sehingga bisa terwujud siswa/i yang tangguh dalam menghadapi masa kini dan masa
di masa mendatang.
Layanan
bimbingan dan konseling merupakan salah satu bagian yang integral dari keseluruhan
proses pendidikan di sekolah, oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah sepenuhnya menjadi tanggung jawab bersama antara personel
sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas.
Kegiatan bimbingan
dan konseling mencakup banyak aspek dan saling kait mengkait, sehingga tidak etis
rasanya jika layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab
konselor saja. Untuk itulah untuk menangkal dan mengatasi masalah tersebut
perlu dipersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bermutu. Manusia
Indonesia yang bermutu yaitu manusia yang sehat jasmani dan rohani, juga
bermoral, menguasai ilmu pengatahuandan teknologi secara professional, serta
dinamis dan kreatif. Hal ini sesuai dengan visi misi pendidikan nasional.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah tugas bimbingan dan konseling?
2.
Bagaimana mekanisme kerja bimbingan dan konseling?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tugas bimbingan konseling[1]
1.
Menyusun Program BK
Tugas utama guru pembimbing adalah membuat persiapan
atau rencana pelayanan
yang dikenal
dengan SATLAN (Satuan Layanan).
Program kegiatan yang harus disusun (Prayitno, 1997) mengemikakan 5
program kegiatan BK[2] :
·
Program Tahunan
·
Program Semester
·
program Bulanan
·
Program Mingguan
·
Program Harian
2.
Melaksanakan Program BK
Pelaksanaan kegiatan layanan dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang telah dipersiapkan pada bidang bimbingan pribadi, sosial,
belajar, karier, kehidupan keragaman dan kehidupan berkeluarga. Dilaksanakan
melalui 9 jenis layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, layanan konten, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, layanan mediasi dan layanan konsultasi.
3.
Mengevaluasi Pelaksanaan BK
Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling
merupakan kegiatan menilai keberhasilan layanan dalam bidang bimbingan dan
konseling. Evaluasi pelaksanaan BK dilakukan pada setiap selesai layanan
diberikan.
4.
Menganalisis Hasil Evaluasi Pelayanan BK
Hasil evaluasi (tahap tiga) perlu dianalisis untuk
mengetahui seluk beluk kemajuan dan perkembangan yang diproleh siswa melalui
program satuan layanan. Menurut prayitno (1997 : 176) analisis
setidak-tidaknya. Status perolehan siswa dan/atau perolehan guru pembimbing
sebagai hasil kegiatan khususnya dibandingkan dengan tujuan yang ingin dicapai.
5.
Tindak Lanjut Pelaksanaan Program
Selanjutnya lebih teknis diatur dalam SK Mendikbud
No.025/O/1995 tentang Juknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya pada ayat ke 5, tugas guru pembimbing yaitu :
1.
Setiap guru pembimbing diberi tugas Bimbing dan
Konseling sekurang-kurangnya terhadap 150 orang siswa.
2.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dapat
diselenggarakan didalam atau diluar sekolah.
3.
Bagi sekolah yang tidak memiliki guru pembimbing
yang berlatar belakang Bimbingan dan Konseling, maka guru yang telah mengukuti
penataran Bimbingan dan Konseling sekurang-kurangnya 180 jam dapat diberi tugas
sebagai guru pembimbing.
Dari pemaparan yang telah di jelaskan di atas bisa
disimpulkan bahwa Secara umum tugas BK disekolah adalah bertanggung jawab untuk
memberikan bimbingan pada peserta didik secara individual sehingga memiliki
kepribadian yang matang dan mengenal potensi dirinya secara menyeluruh. Dengan
demikian diharapkan siswa tersebut mampu membuat keputusan terbaik untuk
dirinya, baik dalam memecahkan masalah mereka sendiri maupun dalam menetapkan
karir mereka dimasa yang akan datang ketika individu tersebut terjun
dimasyarakat.
B.
Mekanisme Kerja BK[3]
Mekanisme
seperti halnya BK tentunya tak bisa lepas dari peranan kerja guru mata
pelajaran, wali kelas, guru pembimbing (BK), dan kepala sekolah dalam proses
pembinann siswa di sekolah, tentunya semuanya perlu adanya kerja sama dari
semua personil sekolah yang meliputi guru mata pelajaran, guru pembimbing (BK),
wali kelas, dan juga dari kepala sekolah.
·
Guru mata pelajaran
Membantu memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi daftar
nilai siswa, observasi dan juga catatan.
·
wali kelas
Disamping berperan sebgai orangtua kedua disekolah, juga membantu
mengkoordinasi informasi dan kelengkapan data yang meiputi : daftar nilai,
angket siswa, angket orangtua, catatan anekdot, laporan observasi siswa,
catatan home visit, catatan wawancara.
·
Guru pembimbing (BK)
Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa juga sebagai
sumber data yang meliputi: kartu akademis, catatan konseling,data psikotes, catatan
konferensi kasus. Maka guru pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh
dari guru mata pelajaran, wali kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang
akan dimasukan ke dalam buku pribadi dan map pribadi.
·
Kepala sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di
sekolah perlu mengetahui dan memeriksa semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
mata pelajaran, wali kelas, dan guru pembimbing (BK). Kegiatan pembimbing
yang perlu diketahui kepala sekolah
antara lain : melaporkan kegiatan bimbingan dan konseling sebulan sekali dan laporan tentang
kelengkapan data.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam penerapannya tentunya kita sudah mengetahui bahwa layanan BK di
Indonesia juga. berhadapan dengan berbagai hambatan dan sejumlah kendala serius,
yaitu adanya citra negatif yang muncul di kalangan siswa dan sejumlah kalangan
yang menganggap bahwa BK hanya menangani ”anak-anak bermasalah” dan bertugas
memberikan skoring pelanggaran atas pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh
siswa.
Guru BK
menjelma menjadi polisi sekolah yang angker dan lembaga BK sendiri berubah
fungsi menjadi fungsi administrasi siswa yang bertujuan mendisiplinkan,
menertibkan, dan memberi hukuman (punishment) bagi siswa-siswa yang dianggap
tidak taat peraturan-tata tertib sekolah. Bahkan yang cukup menggelikan lagi,
di beberapa sekolah peran guru BK tak ubahnya seperti satpam, yakni pagipagi sekali
sudah harus hadir dan berdiri di depan gerbang sekolah untuk mengamati
siswa-siswa mana saja yang dianggap terlambat masuk sekolah, padahal tugas
utama BK disekolah adalah bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan pada
peserta didik secara individual sehingga memiliki kepribadian yang matang dan
mengenal potensi dirinya secara menyeluruh, meliputi 9 jenis layanan yaitu
layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, layanan konten,
layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan mediasi dan
layanan konsultasi.
Dengan demikian diharapkan siswa tersebut
mampu membuat keputusan terbaik untuk dirinya, baik dalam memecahkan masalah
mereka sendiri maupun dalam menetapkan karir mereka dimasa yang akan datang
ketika individu tersebut terjun dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
SK menpan No
84/1993 (KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. NOMOR 84
TAHUN 1993)
Prayitno. (1997).
Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling diSekolah Buku III Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta
direktorat jenderal Pendidikan dasar dan menengah.
akhmadsudrajat,
2008. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/penanganan-siswa-bermasalah-di-sekolah/html.
Diakses pada tanggal 19 november 2018 pukul 15:39
Posting Komentar